Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Banyuwangi Cover Ribuan Warga Lewat Program Padat Karya Kemiskinan

Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Banyuwangi Cover Ribuan Warga Lewat Program Padat Karya Kemiskinanby adminon.Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Banyuwangi Cover Ribuan Warga Lewat Program Padat Karya Kemiskinan  Banyuwangi, Kupasinfo.com – Pemerintah Kabupaten sangat serius dalam menekan angka kemiskinan salah satunya realisasi program padat karya Kemiskinan yang berasal dari inisiatif Dinas Pekerjaan Umum Pengairan kabupaten Banyuwangi.  Tak sendirian, DPU Pengairan akan bersinergi dengan Dinas sosial hingga Pemerintah Desa untuk mempermudah pendataan Masyarakat yang berisiko masuk kategori miskin.   Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani […]

 

Banyuwangi, Kupasinfo.com – Pemerintah Kabupaten sangat serius dalam menekan angka kemiskinan salah satunya realisasi program padat karya Kemiskinan yang berasal dari inisiatif Dinas Pekerjaan Umum Pengairan kabupaten Banyuwangi. 

Tak sendirian, DPU Pengairan akan bersinergi dengan Dinas sosial hingga Pemerintah Desa untuk mempermudah pendataan Masyarakat yang berisiko masuk kategori miskin.

 

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani didampingi Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Dr. Ir. H. Guntur Priambodo dan Kepala Dinas Sosial, melaunching Program Padat di Embung Ja’i, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari.

“Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera,” ungkap Bupati Ipuk.

Salah satu upayanya adalah dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.

“Untuk di PU Pengairan sendiri, kami mentargetkan bisa menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi,” papar Ipuk.

Hal tersebut, imbuh Ipuk, akan diluaskan jangkauannya dengan melibatkan sejumlah instansi lain yang memiliki program padat karya. 

“Tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga bisa berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin,” harapnya.

Selain menggelar buka bersama di Embung Ja’i, rangkaian Safari Ramadan Bupati Ipuk dilanjutkan dengan tarawih berjamaah di Masjid Thoriqul Jannah, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Di sini, ia juga bersilaturahmi dengan keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyuwangi dan tokoh masyarakat se Kecamatan Bangorejo.

Ipuk memaparkan berbagai program pembangunan di Kecamatan Bangorejo. Mulai dari infrastruktur, pertanian, pendidikan hingga kesehatan. 

“Tentu saja, masih ada keterbatasan, karena memang tenaga dan kemampuan anggaran pemerintah juga terbatas. Dengan bersilaturahmi ini, kami berharap bisa adanya gotong royong untuk mengatasi keterbatasan yang ada,” paparnya.

Sementara itu, Kadis PU Pengairan, Dr Ir Guntur Priambodo menambahkan, ini sebenarnya sudah dimulai tahun 2020, yang melaksanakan HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air), tiap membersihkan walet di saluran embung di program padat karya.

“Untuk tahun ini kita tingkatkan, dengan bersinergi dengan program pengentasan kemiskinan kabupaten,” tukasnya..

Jadi tambah Guntur, Program ini dalam rangka mengimplementasikan program Bupati dari 7 % menjadi 6% salah satunya lewat padat karya ini. Pesertanya sendiri diambil dari sebagian P3GAI, jadi kemiskinan ekstrem di desa yang ada di Database itu dijadikan tenaga padat karya dengan harapan supaya meningkat derajat taraf hidup masyarakat.

“Tahun ini ada sekitar 80 kelompok padat karya yang terdiri dari 1 kelompok terdiri dari 30 orang. Jadi total sebanyak 2.400 orang yang tercover dalam program padat karya ini,” paparnya.

Sejak didirikan tahun 1981 an, embung ini mampu menampung debit air dengan volume 13.000 sampai 15.000 meter kubik yang dapat mengairi 110 hektar sawah.

Ketua LDII Banyuwangi H. Astro Djunaidi menyambut hangat kedatangan Bupati Ipuk tersebut. Menurutnya, kegiatan safari ini, sebagai wujud ukhuwah (persaudaraan) dalam merajut harmoni di Banyuwangi. “Dengan terjalinnya silaturahmi ini, bisa meningkatkan ukhuwah. Ini hal penting bagi pembangunan Banyuwangi,” ujarnya.

Author: 

Related Posts

Comments are closed.