Wujud Kepedulian PUDAM Banyuwangi Tekan Angka Anak Putus Sekolah

Banyuwangi, kupasinfo.com – Banyuwangi, Kupasinfo.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum ( PUDAM ) Kabupaten Banyuwangi memberikan sejumlah bantuan kepada 200 anak-anak di Banyuwangi. Bantuan tersebut berasal dari laba atau CSR yang dihasilkan oleh Pudam Banyuwangi.

Bantuan ini merupakan wujud dari komitmen Pudam Banyuwangi dalam mendukung program-program Pemkab Banyuwangi yaitu menekan angka anak putus sekolah di Banyuwangi. Sementara pemberian bantuan ini dilakukan setiap tahunnya.

Pjs. Direktur Utama PUDAM Banyuwangi, Dr. Abdurrahman mengatakan PUDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah ini memang harus mengacu pada PP Nomor 54 tahun 2017 khususnya yang menyangkut mengenai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Dalam pasal 106 menyebutkan bahwa BUMD melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selanjutnya, di ayat 2 itu berbunyi adanya pembinaan ekonomi untuk usaha kecil, mikro, menengah dan koperasi.

Pria yang dikenal ramah dan ulet itu menyebut ada beberapa sumber milik PUDAM Banyuwangi di wilayah masyarakat. Oleh karenanya, PUDAM tidak menutup mata akan tanggung jawab terhadap pembinaan tersebut.

“Maka, tetap kita berikan suatu reward bantuan kepada masyarakat sekitar,” terangnya, senin (15/8/2023).

CSR yang diberikan memprioritaskan yatim piatu dan kaum dhuafa karena ini berkaitan masalah masa depan. Kalau dilihat nominalnya memang bantuan yang diberikan tidak seberapa, tapi pihaknya tidak akan pernah menutup mata.

PUDAM Banyuwangi sebagai badan usaha milik daerah dibidang air minum yang di support Bupati mengantisipasi supaya jangan sampai ada anak-anak putus sekolah.

Tak hanya itu, masyarakat miskin yang rumahnya tidak layak huni juga menjadi perhatian dari PUDAM Banyuwangi. Beberapa waktu lalu, pihaknya melakukan perbaikan dan renovasi rumah salah seorang warga yang terkena bencana alam.

PUDAM Banyuwangi selalu terbuka terhadap laporan warga jika ada tetangganya disekitar sumber-sumber milik Pudam. Abdurahman berharap tidak ada generasi – generasi di Banyuwangi terutama di sekitar sumber, ada anak yang tidak mengenyam pendidikan. Maka, disitulah Indeks Pembangunan manusia bisa tumbuh, karena salah satu parameternya adalah pendidikan.

“Disitulah kita support, prinsipnya kita harus berikan kontribusi baik secara CSR maupun secara motivasi untuk melanjutkan wajib belajar 9 tahun, minimal lulus SMA,” tutup Pria mantan aktivis bidang lingkungan tersebut. (Pik)