Banyuwangi, Kupasinfo.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Mujiono, mendukung penuh rencana revitalisasi kompleks Pondok Pesantren dan Makam Kiai Saleh.
Revitalisasi tempat bersejarah itu akan menjadikan kondisi bangunan lebih terjaga dengan baik dan bisa menjadi destinasi wisata sejarah. Selain itu juga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Itu berdampak (pada perekonomian) masyarakat. Tag line kita setiap tempat adalah destinasi wisata. Setiap kegiatan adalah atraksi,” jelas Mujiono.
Pemkab Banyuwangi juga pernah melakukan revitalisasi kompleks Makam Datuk Ibrahim. Saat itu, dirinya masih menjadi Kepala DPU CKPP.
Revitalisasi Makam Datuk Ibrahim dilakukan karena saat itu tata ruangnya kurang tertata. Mulai makamnya, tempat wudhu bahkan tempat istirahatnya.
“Sehingga perlu dilakukan revitalisasi supaya layak dan menjadi destinasi wisata religi, saya setuju,” tegas Sekda Banyuwangi.
Dulu Pondok Pesantren Kiai Shaleh sangat terkenal dan diminati oleh remaja dari luar Kabupaten Banyuwangi.
Kini nasib bangunan itu tak terawat dan seakan historinya hilang. Kondisi bangunan bersejarah tersebut tidak seharusnya dibiarkan terbengkalai.
Sebab itu Sumail Abdullah Center bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur berencana melakukan revitalisasi agar bangunan itu bisa menjadi destinasi wisata.
Komplek Pondok Pesantren dan Makam Kiai Shaleh di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sangat layak untuk dijadikan sebagai wisata religi.
Selasa 13 Agustus 2024, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur melakukan survei ke lokasi didampingi Sumail Abdullah Center.
Bangunan bersejarah itu masih layak dan memiliki histori bagi masyarakat khususnya di Kelurahan Lateng tempat ponpes dan makam Kiai Shaleh berada.
Tim Sumail Abdullah Center, Jhefinazar, mengatakan pihaknya sudah dua kali datang ke komplek Pondok Pesantren dan Makam Kiai Shaleh untuk melakukan survei.
“Ini merupakan kedatangan kami yang ketiga kali,” katanya pada Selasa (13/8/2024).