Kuningan, Kominfo – Pemerintah terus mendorong kewirausahaan di kalangan generasi muda dan hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Generasi muda didorong untuk mampu menjadi wirausaha baru yang unggul, inovatif, dan berdaya saing serta turut berperan dalam menekan tingkat pengangguran.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menyatakan pemuda memiliki peranan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Pada tahun 2035 mendatang, Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia diproyeksikan akan mencapai puncak bonus demografi dengan mayoritas populasi berusia produktif,” ujarnya dalam kegiatan workshop dengan tema “Mendorong Transformasi Pemuda menjadi Wirausaha Baru yang Tangguh dan Berdaya Saing di Era Ekonomi Digital” di Diva Convention Hall Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (24/05/2023).
Menurut Deputi Rudy, dari jumlah penduduk usia produktif, sebagian besar merupakan para pemuda yang tergolong Generasi Z dan Millenials sebagai generasi digital native yang berpotensi menjadi penggerak dan pemanfaat digitalisasi di berbagai sektor untuk membangkitkan perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah berkolaborasi dengan ekosistem untuk mengembangkan kewirausahaan bagi kalangan generasi muda.
“Apabila dilihat Generasi Z dan Millenials berpotensi menjadi talenta-talenta digital yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta juga dapat menjadi wirausahawan atau job creator di era ekonomi digital,” tandasnya.
Dalam acara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta didukung oleh Lazada Indonesia.
Bupati Kuningan Acep Purnama pada saat membuka workshop tersebut menyampaikan bahwa penumbuhan wirausahawan baru pada generasi muda merupakan langkah penting untuk juga meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kuningan selain untuk menangani masalah kemiskinan, mengurangi angka pengangguran, dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Dalam era globalisasi ini persaingan berwirausaha menjadi kompetitif, sehingga diharapkan pelaku usaha mampu beradaptasi, tidak terlena, dan mampu memanfaatkan waktunya dalam pengembangan wirausaha,” tuturnya.
Pengembangan ekosistem kewirausahaan juga sejalan dengan kebijakan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 yang bertujuan memperkuat, menumbuhkan, dan mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang berorientasi pada nilai tambah dan pemanfaatan teknologi, sehingga potensi, kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki generasi muda Indonesia dapat dioptimalkan.
Kegiatan workshop yang menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli, paham dan berpengalaman di bidang kewirausahaan tersebut dilaksanakan secara hybrid dan diikuti oleh sekitar 150 peserta offline yang terdiri dari 120 siswa SMK dari 10 SMK potensial wirausaha serta 30 orang pelaku UMK dari 20 UMK binaan PLUT Kabupaten Kuningan dan 10 UMK binaan Inkubator Universitas Kuningan. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh sekitar 1.500 peserta online dari 20 SMK dan UMKM binaan PLUT Kabupaten Kuningan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Kementerian Koperasi dan UKM, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Kuningan, dan Vice President Government Affairs Lazada Indonesia.
Sumber berita : Kominfo RI